Dari bagian 2, Para Pion
Markas Polisi Pusat, Jalan Tanah Abang 13
Dua minggu lewat sudah setelah kasus pencurian berlian Kohinoor dari museum nasional. Inspektur polisi yang baru, kolonel Budi, nampak berada di kantornya yang baru. Koran dan majalah menumpuk di atas mejanya. Semuanya memiliki berita utama yang berkaitan dengan pencurian berlian Kohinoor.
Kompas: Pencuri berlian Kohinoor ditemukan tewas
"M, petugas kafetaria museum nasional, yang menghilang dan buron sejak terjadinya pencurian berlian Kohinoor ditemukan tewas terbunuh di sebuah kamar hotel berbintang. Di dalam pipa toilet kamar mandi, ditemukan dokumen dalam keadaan rusak berat. Berkat keahlian pihak kepolisian, dokumen tersebut bisa diidentifikasikan sebagai tiket pesawat menuju ke sebuah negara di daerah segitiga emas, paspor, dan surat-surat keterangan perjalanan. Diduga pencuri berlian yang naas itu dibunuh oleh teman atau atasannya sendiri yang kemudian mengambil berlian milik raja Nepal tersebut. Bersamanya juga ditemukan tewas seorang gadis yang diduga adalah perempuan panggilan kelas tinggi. Peluru-peluru yang menewaskan keduanya berasal dari senjata laras pendek yang biasa dijumpai di pasar gelap.."
Suara Pembaruan: Tragedi Brigadir Jenderal Purnawirawan Ahmad
"Sejak meninggalnya istri yang dicintainya dua tahun lalu, Kolonel kemudian Brigadir Jenderal Purnawirawan Ahmad selalu berada dalam situasi yang menyulitkan. Inspektur polisi yang terkenal jujur ini sudah lama berangan-angan memberantas praktek gelap mafia di negara ini. Belum usai dengan tugasnya, posisinya kembali terancam bahkan akhirnya terguling dengan skandal pencurian berlian Kohinoor dua minggu yang lalu. Jenderal purnawirawan Ahmad diberitakan meninggalkan ibu kota untuk mengunjungi satu-satunya puteranya yang bertugas sebagai dokter di sebuah desa kecil di Timor Barat. Selanjutnya, beliau merencanakan untuk menikmati masa pensiunnya di tempat yang jauh. Jauh dari semuanya yang mengingatkannya ke tragedi beruntun yang dialaminya.."
Pikiran Rakyat: Di mana berlian Kohinoor sekarang?
"Meskipun buron utama pencurian berlian Kohinoor telah ditemukan tewas, berlian yang konon berharga lebih dari empat ratus pesawat jumbo jet itu masih belum ditemukan. Ada banyak spekulasi yang mengatakan tentang adanya keterlibatan kelompok mafia yang berasal dari dalam negeri. Namun spekulasi lain mengatakan bahwa sebenarnya konspirasi pihak mafia internasional yang mendalangi semuanya ini. Jika benar demikian, pantas untuk dikhawatirkan bahwa berlian Kohinoor sudah tidak berada di negara ini lagi, mengingat bahwa transportasi laut antar perbatasan praktis tak lagi terkontrol. Sebuah sumber mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sedang menjalin kemungkinan kerja sama kepolisian atau bahkan militer dengan negara-negara lain di asia tenggara guna memperoleh kembali berlian tersebut.."
Pos Kota: Tewas setelah mendapat kenikmatan sekali seumur hidup
"M, penjaga kafetaria museum nasional, buron utama pencurian berlian Kohinoor ditemukan tewas di sebuah kamar hotel mewah di ibu kota. Badannya ditemukan menelungkup di atas badan mahasiswi cantik berbadan tinggi montok serta putih mulus. Keduanya tewas dalam keadaan telanjang setelah selesai melakukan hubungan intim. Ini dibuktikan oleh visum dokter rumah sakit tentara yang menemukan cairan mani yang masih segar di dalam tubuh mahasiswi tersebut. Seperti diberitakan oleh pihak kepolisian, keduanya tewas oleh lima buah peluru yang ditembakkan dari jarak dekat. Sebuah sumber menspekulasikan bahwa pembunuh berdarah dingin tersebut sempat menonton permainan ranjang temannya sampai selesai. Diberinya temannya kesempatan guna mendapat kenikmatan sekali seumur hidup sebelum akhirnya nyawanya dihabisi. Tidak 'terlalu' jahat rupanya.."
Bernas: Dua gadis pencurian berlian Kohinoor ditemukan tewas
"Pihak kepolisian memastikan bahwa perempuan yang tewas tertembak bersama pencuri berlian Kohinoor di sebuah kamar horel berbintang adalah salah seorang gadis yang berada di museum pada saat pencurian berlangsung. Sementara itu pada lokasi yang terpisah, namun pada waktu yang hampir bersamaan, gadis kedua ditemukan juga tewas terjatuh di tebing pesisir pantai selatan di daerah Pelabuhan Ratu. Seperti yang telah diberitakan oleh pihak kepolisian, kedua gadis tersebut adalah perempuan panggilan kelas atas yang disewa guna mengalihkan perhatian ketiga satpam yang bertugas di museum. Meskipun tidak ada bukti yang kuat, dapat diduga bahwa dalang pencurian berlian Kohinoor telah berusaha dan berhasil menghilangkan jejak semua orang suruhannya.."
Belum selesai membaca semua headline berita yang ada, inspektur Budi dikejutkan oleh dering telepon di mejanya. A Hong, Bos Naga Hijau menelepon.
"Pokoknya ini adalah urusan antara Naga Hijau sama kelompok jenderal bangsat itu", katanya.
"Aku ndak mau pihak kepolisian terlibat", tambahnya.
Di sebuah gudang besar, nampak tubuh seorang laki-laki terbujur dekat kakinya dengan badan hancur. Sambil disepaknya muka Pak Tom yang sudah tak bernyawa itu dengan kakinya, dia berkata dengan geram.
"Setelah peristiwa di museum, aku tak percaya lagi dengan semua anak buahku. Aku pasang alat perekam di setiap telepon genggam mereka sampai akhirnya tertangkap juga sebenarnya siapa si tikus celurut", katanya dengan napas memburu.
"Ndak, ndak", katanya lagi.
"Aku ndak dapet itu berlian, cuma duit sekantong. Itu berlian pasti udah di tangannya jenderal. Tapi aku ndak mau pihak kepolisian turut campur. Biar aku saja yang memberesinya"
"Lalu apa rencanamu?", tanya suara di seberang.
"Perang total", kata A Hong lagi.
"Aku memang dari dulu pengin menghabisinya. Sekarang aku punya alasan. Atur saja anak buahmu biar ndak ada yang ketembak"
Si engkong yang duduk di sudut ruangan nampak manggut-manggut. Dia juga memegang sebuah gagang telepon yang disambungkan paralel.
"Anggap aja kerjasama kita soal berlian udah bubar. Ndak ada kontak lagi. Sekian aja", tegasnya.
"Kita dapet berlian atau ndak, bukan urusanmu lagi. Kalo situ ikutan campur, kita bongkar keterlibatanmu", ancamnya.
Inspektur polisi Budi hanya bisa menelan ludah. Pupus sudah harapannya untuk mendapat komisi dari pencurian berlian.
"Tapi posisi inspektur kepala sudah lumayanlah", katanya menghibur diri.
Belum selesai dia termenung, Timbul, anak buahnya yang setia datang menghadap.
"Siap buat transfer satpam Alfon, Slamet, dan Bambang, Pak", katanya hormat.
"Jaga yang bener, jangan sampe kabur", perintahnya dengan tanpa semangat.
Anak buahnya segera berlalu untuk memindahkan ketiga satpam malang itu ke rumah tahanan resmi, Cipinang, sambil menunggu masa pengadilan.
*****
Presidential Suite, Hotel Delta, Darwin, Australia
Tampak duduk seorang pria setengah baya berpakaian rapi bertipe pejabat bersama tiga orang bule. Dua dari orang bule itu berbadan kekar. Lengan kanan atas mereka bertato roda merah bersayap. Keempatnya sedang menonton TV saluran sembilan, berita luar negeri. Seorang wartawan bule cantik sedang memberitakan skandal pencurian berlian Kohinoor yang rupanya sudah menjadi berita internasional.
"The Indonesian government has announced its coalition with seven other countries in southeast asia to retrieve back the stolen diamond. These include Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines, Vietnam, Myanmar and Laos. Among other things, the coalition will involve military action towards the golden triangle region. The United States and the other western countries, including Australia and New Zealand are out of the coalition but are willing to provide any necessary military supports and logistics against what they call global terrorism. China, Russia, India, Pakistan, and Nepal are against the coalition. They suggest that clear proves and evidents be required before making such violent action that may harm civilian, mostly poor peasants, living in the region. Meanwhile, the largest group of warlords in the golden triangle, known as The Blue Lotus, have denied their involvement in the diamond scandal. They have said that the diamond is merely an excuse to launch a huge military action against them.
Other news from Indonesia includes the escalating violence between two rival gangs, the winning of their national soccer team against Brazil, and a success story of one of the former president Suharto's daughters, nick named as Tutut, starring in soap opera series. These can be.."
("Pemerintah Indonesia telah mengumumkan koalisinya dengan tujuh negara asia tenggara lain untuk mendapatkan kembali berlian yang dicuri. Ini meliputi Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar dan Laos. Di antara hal-hal lainnya, koalisi tersebut akan melibatkan tindakan militer terhadap kawasan segitiga emas. Amerika dan negara-negara barat lain, termasuk Australia dan Selandia Baru tidak termasuk dalam koalisi tapi bersedia memberikan dukungan militer maupun logistik yang dibutuhkan untuk memerangi apa yang mereka sebut sebagai terorisme global. Cina, Rusia, India, Pakistan dan Nepal memerangi koalisi tersebut. Mereka menghimbau bahwa sebaiknya diperlukan pembuktian yang jelas terlebih dulu sebelum melakukan tindakan kekerasan yang akan menyebabkan banyak penderitaan di kalangan sipil, utamanya adalah masyarakat kecil. Sementara itu, kelompok penguasa terbesar di kawasan segitiga emas, yang dikenal sebagai Teratai Biru, telah menyangkal keterlibatannya dalam skandal berlian tersebut. Mereka mengatakan bahwa skandal berlian tersebut hanyalah alasan untuk melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap mereka.
Berita lain dari Indonesia antara lain meliputi meningkatnya kekerasan antara dua geng yang saling bersaing, kemenangan tim sepak bola mereka terhadap Brazil, dan cerita sukses salah satu anak perempuan mantan presiden Suharto yang akrab dipanggil Tutut, yang membintangi sebuah seri opera sabun. Ini bisa jadi..")
"Hm", pria bule yang duduk di tengah berpikir keras sambil mematikan TV.
"You did a marvelous job, i think. You've made the two rival gangs fighting each other (Anda telah melakukan pekerjaan yang hebat, saya rasa. Anda telah menyebabkan dua gang yang saling bersaing untuk berperang)"
"I never like both of them, anyway (Lagipula, saya memang tidak pernah menyukai mereka keduanya)", jawab si pria bertampang pejabat itu.
"That poor guy never met me before. It is hard to recognize face and voice though, especially if you see somebody only from TV or newspaper (Orang malang itu belum pernah bertemu dengan saya sebelumnya. Sulit untuk dapat mengenali wajah maupun suara seseorang, apalagi jika anda hanya melihat orang tersebut melalui TV ataupun koran)", ujar si pejabat.
"So, he thought you were the real general and gave the diamond to you (Jadi, dia pikir anda adalah benar-benar si jenderal hingga memberikan berlian itu pada anda)", sambung si bule mulai paham dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"His boss caught him and killed him. Poor that general, he got blamed. Hey, i am also a general, i just got my last promotion before retiring (Bosnya telah menangkap dan membunuhnya. Kasihan si jenderal itu, dia yang kemudian dipersalahkan. Hei, saya juga seorang jenderal, saya baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebelum pensiun)", kata si Bapak pejabat itu lagi tertawa-tawa.
"Ok, then you gave my rival, The Blue Lotus, a bad name and even facing military action. Thanks alot (Baik, lalu anda memberikan pesaing saya, Teratai Biru, nama yang buruk dan bahkan harus menghadapi tindakan militer. Terima kasih banyak)", tambahnya.
"Hey, it was easy. I spreaded rumours a while ago that they might be active in Indonesia. My people really thought that it's an official. Even the president believed. Not my mistake, though. I was just spreading unofficial rumours, no proof, no liability (Hei, itu mudah. Saat itu saya hanya menyebarkan isu bahwa mereka mungkin saja akan aktif di Indonesia. Masyarakat saya pikir, pernyataan saya itu resmi. Bahkan presiden pun percaya. Bukan salah saya, saya hanya menyebarkan isu tidak resmi, tanpa bukti, tanpa pertanggungjawaban)", katanya sambil tersenyum.
"Yeah, this reminds me of that Bush guy (Yah, ini mengingatkan saya pada si Bush itu)", kata si bule lagi manggut-manggut.
"Yup, no real proof, but committed action. Then what do you want to do to that guy, the new chief inspector? (Yap, tanpa bukti nyata, hanya gembar-gembor. Lalu apa yang ingin anda lakukan pada orang itu, si inspektur kepala yang baru?)", tanyanya ingin tahu.
"I have my own plan (Saya sudah memiliki rencana sendiri)", jawab si Bapak.
"I will not tell you, but i will guarantee that he will step down next month. I have all evidences that he was involved in the failed diamond theft (Saya tidak akan memberitahukan anda, tapi saya jamin bahwa ia akan jatuh pada bulan depan. Saya telah memiliki semua bukti bahwa ia terlibat dalam usaha pencurian berlian yang gagal tersebut)", ujarnya lagi.
"Anyway, i have to go now. Thanks for the diamond, nice working with you (Omong-omong, saya harus pergi sekarang. Terima kasih atas berliannya) ", kata si bule sambil menepuk tasnya.
Dua orang pengawalnya segera bangkit.
"The Red Wings would like to appreciate your cooperation (Sayap Merah menghargai kerja sama anda)", katanya lagi.
"How did you get away with the customs? (Bagaimana cara anda melalui pemeriksaan pabean?)", tanyanya penasaran sambil membuka pintu.
"Hey, i am a general. Nobody dares checking my luggages in the country (Hei, saya jenderal. Tidak ada yang berani memeriksa barang bawaan saya di tanah air saya)", ujar sang pejabat yang ternyata jenderal dengan santai.
"And then you picked me from Kupang using your private plane and flew directly to Darwin. Instead, i did not know what you did with the immigration officer in Darwin (Dan kemudian anda menjemput saya dari Kupang dengan pesawat pribadi dan terbang langsung ke Darwin. Sebaliknya, saya tidak tahu dengan apa yang telah anda lakukan dengan petugas imigrasi di Darwin)", tambahnya lagi.
Si bule hanya tersenyum.
"He's one of our guys. He didn't know about the diamond though (Dia adalah salah satu orang kami. Lagipula dia tidak mengetahui tentang berlian tersebut)", katanya sambil berlalu.
*****
Bar Hotel Delta, Darwin, Australia, 15 Menit Kemudian
Pak Ahmad, polisi teladan yang terkenal jujur dan pemilik tujuh tanda jasa tingkat propinsi dan nasional menghela napas panjang.
"Akhirnya, aku bisa juga pensiun dengan tenang", katanya.
Diambilnya sebuah kertas kecil dari saku baju sebelah kirinya. Itu adalah receipt dari transaksi untuk the National Swiss Bank. Dihitungnya jumlah angka nol yang ada.
"Masih tetap sama", katanya sambil tersenyum.
"Dollar Amerika lagi", tambahnya.
Kemudian dirogohnya kembali saku yang sama. Paspor baru warna biru. Tidak jelas milik negara mana. Tapi bukan Indonesia yang pasti. Nampak pas fotonya di halaman yang kedua. Dan Bambang Santoso, begitu nama di bawahnya.
END OF THE CONSPIRACY THEORY
No comments:
Post a Comment