WELCOME to pusatceritadewasaku.blogspot.com

Blog ini merupakan kumpulan Cerita Dewasa dimana dunia maya menyebutnya cerita dewasa, cerita seru, cerita lucah, cerita sex atau cerita porno. Blog ini akan terus kami update. Masukan dari pembaca kami ucapkan terima kasih

Monday, June 13, 2011

Diana-Diana, Aku disini Untukmu - 2

Dari bagian 1

Kukulum bibir vaginanya, kusedot klitorisnya berulang-ulang. Kucoba memasukkan lidahku ke lubang vaginanya yang sudah sangat basah. Tidak tahan kuperlakukan demikian berulang-ulang membuat pantatnya naik turun dengan lidahku masuk ke lubang vaginanya.

"Ooohh tuhan.. Enak banget.. Akhh.. Aku nggak tahan lagii.." dia semakin meracau dengan hentakan pantatnya yang semakin liar dan kulumannya dengan batang zakarku semakin kuat.
"Ookhh.. Aku nggak tahan lagi.. Akhh.." jeritnya dengan kuat, pahanya tiba-tiba menjepit kepalaku dan tiba-tiba kurasakan lubang vaginanya berkontraksi, berdenyut-denyut dan akhirnya nyemprot cairan kental dari lubang vaginanya membasahi lidah dan bibirku yang tidak sempat kucabut karena jepitan pahanya sangat kuat. Sementara penisku dia sedot dengan kuat.

Perlahan dia melepaskan jepitan pahanya dan kulumannya di penisku. Dia terlentang lemas dengan mata tertutup. Pahanya terlentang sehingga vaginanya terlihat jelas membuka dan sanagt basah dan juga tangannya terlatang lebar menikmati orgasmenya yang luar biasa seolah aku tak ada disana.

Setelah nafasnya agak tenang, aku menindihnya dan memandangi wajahnya yang mengekspresikan kepuasaan. Sementara kontolku yang tegang mengganjal di bibir vaginanya yang licin dan hangat.

"Enak sayang?" kutanya dengan senyum.
"Iyahh.. Enak banget.. Sentuhanmu begitu indah dan nakal," katanya dengan senyum juga.
"Masih ada yang lebih indah" kataku.
"Ya, aku mau lebih lagi, aku mau lebih," katanya.
"Berapa yang kamu mau?" tantangku.
"Sampai nggak bisa bangun, apa kau kuat?" tantangnya balik.
"Aku masih orisinil, jangan kuatir, aku akan memuaskanmu, sampai nggak bisa bangun kan?" kataku.
"Ya, sampai nggak bisa bangun" katanya senyum.

Kembali kami saling melumat, tanganku meremas buah dadanya yang kembali menegang. Sementara kakinya dijepitkan kepinggangku. Puas dengan itu, aku beranjak dan jongkok diantara pahanya yang kurentangkan dengan tertekuk. Kupegang batang zakarku dan kuarahkan ke lubang vaginanya. Kutatap matanya yang pasrah.

"Kita masukkan?" tanyaku. Dia tundukkan kepalanya.
"Yakin?" tanyaku lagi. Dia senyum dan menundukkan lagi kepalanya.

Pelan kutempelkan kepala penisku ke birbir vaginanya, kugesek-geseknya sampai ke klitorisnya beberapa kali. Dan..

"Akhh.."

Dia langsung mengerang ketika kepala penisku memasuki lubang vaginanya. Tangannya langsung menangkap pantatku.

"Terus.. Sayang.. Masukkan semuanya.. Akhh.. Enak banget.." erangnya terus sementara batang penisku masuk setengah.

Kulihat bibir vaginanya semakin membuka lebar. Jepitan vaginanya sangat ketat seolah tidak mengijinkan penisku masuk lebih dalam.

"Akhh.. Enak sayangg" kataku tak tahan rasanya.

Kuhentikan tekananku agar vaginanya menyesuaikan dengan ukuran penisku yang besarnya diatas rata-rata Indonesian. Kulumat lagi bibirnya yang mendesah-desah. Dia mengangkat kakinya dan menempatkannya diatas pantatku. Dia tekan pantatku yang semakin memperdalam masuknya kontolku ke vaginanya.

"Kenapa sih susah masuknya? Mbak kan sudah nggak perawan?" tanyaku heran karena jepitan vaginanya begitu kuat membuat penisku agak susah masuk semua.
"Tergantung orangnya dong," katanya bangga.
"Ayohh.. Tekan lagi.. Akhh.." katanya sambil kakinya ikut menekan pantatku.
"Okhh.. Stop dulu! Sudah mentok nih.. Ukuran punyamu nggak sesuai dengan tubuhmu.. Aku nggak nyangka sebesar ini. Enak.. Hh.." ceracaunya lagi.

Vaginanya mengempot seperti menyedot penisku. Tak sabar menerima sensasi itu akhirnya kutekan pantatku sampai masuk semua batang zakarku.

"Auwww.. Mas.. Tahan dulu.. Ngilu.. Akhh" erangnya seperti kesakitan.

Tapi aku nggak peduli lagi karena terasa tanggung, bless.. Sekh..

Akhirnya batang zakarku amblas seluruhnya.

"Wow.. Akhh.." jeritnya tiba tiba mendekap tubuhku kuat-kuat.

Akhirnya kudiamkan sejenak. Matanya terbalik sampai putihnya saja yang kelihatan.

"Okhh.. Enaknya.. Luar biasa.. Ayo.. Mas.. Ambil. Ambil semuanya. Akh.. Puaskan aku. Jangan sisakan sedikitpun.. Sampai nggak bisa bangun.. Akhh" erangnya mulai memutar pinggulnya.

Kuputar putar pantatku yang membuat penisku memutar didalam vaginanya dan tekananku tetap kuat walau sudah amblas semuanya ditelan vaginanya. Rupanya kontolku menabrak semua urat syaraf yang ada di liang vaginanya yang membuatnya kenikmatan.

"Enak banget Mas.. Kamu apain siih..?" tanyanya sambil mengerang.

Kedua tanganku dengan ketat membetot kedua susunya. Bibirku menyedot bibirnya dan kadang dengan gemas menyedot puting susunya. Dan pantatku tetap dengan kuat menekan vaginanya dengan berputar saja tanpa mengocoknya. Dengan cara begitu rupanya dia senang. Akhirnya kurasakan siraman hangat di kepala penisku. Ternyata dia sudah keluar dengan jurus pembuka ini.

"Akhh.. Mas.. Aku keluar.." katanya dengan kedua pahanya mengunci pinggangku dengan kuatnya sampai akhirnya kurasakan melemas dan jatuh terlentang di tempat tidur.

Aku yang masih belum apa-apa menarik tubuhnya ke tepi tempat tidur. Setengah badannya ditempat tidur, sementara tepat pantatnya mengganjal di sudut tempat tidur dengan kaki menjuntai ke bawah. Oh indahnya vaginanya menggembung menantang. Garis belahan vaginanya dari atas sampai kebawah memanjang membelah dua bibir yang menggembung itu. Kuusap-usap lagi dengan jari tengahku mengikuti belahan vagina tersebut. Saat kulihat dia siap, kurarahkan batang kontolku ke lubang vaginanya.

"Oohh.. Mas.. Ampun.. Masshh.. Biarlah aku jadi budakmu, asal kau bayar dengan kontolmu.." katanya memasrahkan diri saking nikmatnya.
"Makan semuanya.. Akhh.. Ambil.. Ambil vaginaku.. Mas.." katanya terputus-putus karena hentakan pantatku sangat cepat.

Seperti piston begitu penisku keluar masuk vaginanya sambil mengeluarkan suara berdecak-decak membuat badannya terlonjak-lonjak di tempat tidur. Kedua tangannya mencengkram kasur dan dia berusaha menegakkan kepalanya melihat keluar masuknya kontolku di vaginanya. Wajahnya seperti mau menangis padahal karena merasakan nikmat yang belum pernah dia dapatkan.

Tak berapa lama kemabali kurasakan kepala kontolku disiram cairan hangat di dalam vaginanya.

"Akhh.. Aku keluar lagi Mas.. Kau hebat.. Belum apa-apa" katanya memuji karena beroleh kepuasan yang luar biasa.

Sebenarnya aku telah dipuncak gairah, tapi karena timingnya nggak tepat agar bersamaan keluar, akhirnya kukendorkan lagi, biarlah dia orgasme berikutnya agar kami sama-sama keluar, pikirku. Masih setengah badannya di tempat tidur, kubalikkan tubuhnya sehingga pantatnya tertungging dan kaki tertekuk ke bawah sementara buah dadanya tergencet tubuhnya dengan tempat tidur.

Posisi ini sangat menantang, pantatnya bulat padat berisi dengan gundukan vaginanya terjepit di batang pahanya yang padat. Klitorisnya mengintip di celah vaginanya yang terjepit itu dengan genit. Dengan dua tangan kubuka bongkahan pantatnya dan agak menekan sehingga vaginanya keluar dari persembunyiannya. Lubang vaginanya langsung mencuat ke atas mengundang batang zakarku untuk memasukinya.

Kutempelkan kepala penisku tepat di lubang vaginanya, lalu kutekan yang diiringi desisan yang keluar dari mulut kami berdua. Bless.. Bless.. Suara batang zakarku menelusuri liang vaginanya yang becek.

"Aukh.. Nikmat.." erangnya.

Kutekan terus pantatku sampai amblas semua batang zakarku. Kemudian kususupkan tanganku meraih susunya yang tergencet tempat tidur. Setelah kubetot dua-duanya, kuciumi sebentar punggungnya dan tengkuknya. Perlahan kugoyayang pantatku sehingga penisku keluar masuk vaginanya. Kuhentak-hentakkan pantatku sambil memeluknya dengan kuat.

"Okhh.. Mas.. Kau pintar sekali.. Nyaman bangat posisi gini.." erangnya mendesah-desah.

Terus kupercepat kocokan penisku di vaginanya yang banjir. Sebenarnya tadi dia mau membersihkannya, tapi kularang, biar bunyi, kataku. Sepertinya dia sudah semakin puncak, pantatnya semakin dia tunggingkan menyambut sodokan penisku.

"Ayohh.. Jantanku.. Semakin kuat.. Ayoh.. Puaskan aku." katanya sangat bergairah.
"Aku janji akan memberi apa yang kamu mau asal yang satu ini selalu tersedia untukku," katanya lagi semakin ngawur.

Memang kalau orang menemukan sesuatu yang membuatnya bahagia, akan bertekuk lutut di hadapannya. Kurasakan waktuku sudah dekat, kupercepat kocokan penisku di vaginanya, semakin cepat, cepat, dan tiba-tiba kutangkap kuat buah dadanya dan mendekapkan dadaku ke punggungnya, sementara tangannya menangkap pantatku dan mengangkat kepalanya. Sodokan terakhir kuhentak sekuat-kuatnya yang disambut dengan tunggingan pantatnya dan..

"Akhh.. Aku keluar.. Sayang.. Akh. Akh.." erangku melepas spermaku yang muncrat kuat memenuhi rahimnya sampai terasa banjir di seluruh liang vaginanya.
"Okh.. Enaknya.." katanya mengakhiri sisa-sisa orgasmenya.
"Akh.. Sungguh kamu luar biasa Mas.." katanya dengan ekspresi lega di wajahnya.

Sementara penisku masih tertancap di vaginanya dan tubuhku masih menindih tubuhnya yang tengkurap. Setelah kami tenang, kucoba mencabut penisku dari jepitan veginanya yang masih terasa kuat menjepit. Bunyi plok, terdengar katika kepala penisku tercabut dari lubang vaginanya. Kami merubah posisi rebahan di tempat tidur dengan kepalanya bersandar di dadaku.

"Makasih ya ma, belum pernah aku merasa sepuas ini," katanya bahagia.
"Emangnya suamimu gimana?" tanyaku mencoba menyelidiki.
"Sebenarnya aku nggak mau kita membicarakan itu, cukup kita berdua saja," Katanya.
"Oke, nggak apa-apa" kataku.

Demikianlah dari siang sampai sore kami melakukannya seolah tidak pernah puas. Benar permintaannya terpenuhi. Jadilah lemas semua badannya ketika pulang tetapi membawa sejuta kenikmatan.

*****

Setelah seminggu kemudian tiba-tiba suatu hari yang masih pagi dia menelponku dan menyuruhku datang ke sebuah kamar hotel. Dan disana dia kudapati dengan wajah yang siap menerkam. Dia dengan cepat menarikku masuk dan langsung menanggalkan semua pakaianku sampai aku kelabakan. Dengan sigap dia menangkap kontolku dan langsung mengocoknya dengan kasar sampai aku merasa sedikit kesakitan. Dengan lahap dikulumnya dan berusaha memasukkan semua ke dalam mulutnya. Karena dipaksakan membuat dia tersedak dan mau muntah dengan air mata yang keluar.

"Jangan buru-buru, aku akan memuaskanmu, tenang saja," kataku.
"Kirain bisa masuk semua, sudah sampai di tenggorokanku belum masuk juga," katanya.

Kubuka semua pakaiannya dan kuladeni kemauannya. Dengan agak kasar kuremas dan kusedot susunya sampai dia menjerit-jerit. Puas dengan itu kuangkat dia ke tempat tidur dan kutarik roknya dan celana dalamnya dengan paksa.

"Wow.. Ayohh.. Jantanku.. Puaskan aku!" celotehnya sambil mereganggkan pahanya lebar-lebar.
"Ayohh.. Masukkan kesini!" katanya sambil menangkap kontolku dan mengarahkan ke lubang vaginanya.

Tidak terlalu basah vaginanya kumasukkan kontolku. Karena vaginanya belum begitu mengembang membuat kontolku agak sulit saat masuk. Tapi karena kutau itu yang dia inginkan, kugenjot-genjot vaginanya dengan keras sampai kontolku masuk dengan paksa ke vaginanya.

"Wowww.. Owww.." erangnya dengan tubuh terlonjak-lonjak dan dia semakin binal saja mengimbangi permainanku.
"Ayo.. Aku mau yang cepat.. Ayoo.. Lebih keras.. Hancurkan.. Saja.. Robek punyaku.. Ayohh.." dia semakin meracau ditengah peramainan kami yang sangat cepat.

Sebentar-bentar kuganti-ganti posisi, kuputar-putar tubuhnya, kadang tengkurap kadang terlentang, karena ini memang short time, dengan hentakan penuh tenaga, kuhentakkan pantatku yang membuat penisku merobek vaginanya dan kakinya langsung mencengkram pinggangku tak kalah kuatnya.

Kedua lenganku yang besar memeluk tubuhnya sehingga dada kami merapat. Dengan hentakan penisku ke dalam vaginanya yang kuat, lenganku memeluk tubuhnya dengan kuat dan kakinya menjepit pinggangku menyertai semburan spermaku di liang vaginanya dan juga semburan cairannya menyiram kepala penisku di liang vaginanya.

"Akhh.. Aku keluar.. Akhh.."erangnya."nikmatnya.. Kontolmu.. Biarkan saja kontolmu tertanam terus di vaginaku, biar saja begini samapai mati," katanya semakin kacau.

Dengan tempo tinggi dan waktu singkat kami memperoleh orgasme kami yang sangat luar biasa. Ternyata cara-cara spontan seperti ini menimbulkan nikmat yang luar biasa, sungguh sangat nikmat. Setelah tenang kucoba menyelidiki kenapa dia berubah buas begini.

"Ada apa Mbak, kok tiba-tiba saja.." tanyaku.
"Kesal dengan suamiku tadi subuh. Tiba-tiba dia nafsu dan langsung memompaku, saat aku baru mulai on, eh, tiba-tiba dia keluar," katanya kali ini mau terus terang.
"Kan bisa diulang lagi?" kataku.
"Emangnya seperti kamu? Dia itu sudah keluar langsung mati, belum lagi keluarnya cepat," katanya, "Makanya sudah lama aku tidak merasakan orgasme karena dia tidak pernah memikirkan apa yang kuharapkan. Untung aku bertemu dengan mu"
"Padahal suamiku tinggi tegap dan tampan lagi, ternyata bukan ukuran di ranjang," katanya lagi.

Seperti dugaanku, nggak mungkin suami Mbak Diana sembarangan, pasti tampan seimbang dengan keanggunan Mbak Diana sendiri, tapi sayang, di tempat tidur payah.

Akhirnya seharian itu kami bersenggama dengan berbagai posisi dan kukerahkan semua teknik bercinta yang ada di dalam diriku untuk menaklukkannya. Mbak Diana benar-benar memanfaatkan kesempatan itu membalas hasrat yang tadi subuh tergantung dengan suaminya. Ternyata perempuan bisa berubah jadi monster bila nafsunya sudah dipuncak dan tidak tuntas. Oh, pengalaman yang luar biasa dengan wanita yang luar biasa pula yang sebelumnya tidak kusangka sama sekali bisa kusentuh apalagi kusetubuhi.

*****

E N D

2 comments: