WELCOME to pusatceritadewasaku.blogspot.com

Blog ini merupakan kumpulan Cerita Dewasa dimana dunia maya menyebutnya cerita dewasa, cerita seru, cerita lucah, cerita sex atau cerita porno. Blog ini akan terus kami update. Masukan dari pembaca kami ucapkan terima kasih

Monday, June 13, 2011

Di Balik KKN 2: Aku Yang Semakin Terpuruk

Dari bagian 2

Ratu iblis betina..

Tiga minggu sesudahnya..

Saat ini aku sedang merenung mencerna apa yang ada di benak kakakku Lisa setelah ia kehilangan keperawanannya di tangan bandot tua Pak Joko. Aku merasa bersalah juga karena aku membayangkan sesuatu yang jelek dan akhirnya kejadian betulan. Juga, aku tak berusaha mencegah peristiwa itu terjadi malah aku menonton sampai akhirnya mendapat kepuasan juga. Tapi, salahkah aku dalam hal ini?
Ketika itu bukannya aku tidak mau mencegah namun aku sama sekali TIDAK TERPIKIR untuk melakukannya dan aku terpana akan apa yang kulihat. Seolah jarum waktu berhenti berdetak ketika itu dan aku terjebak di dalam kebekuan waktu. Sampai setelah semuanya terjadi baru aku menyadarinya.

Namun ada hal aneh pada diri kakakku. Ada yang tidak sesuai. Setelah peristiwa itu kakakku masih tetap bersikap manis kepada Pak Joko bahkan beberapa kali ia tidak menolak meladeni dia lagi. Memang, paman dan terutama bibiku pasti berusaha keras dan memaksa dia untuk melayaninya dengan sebaik mungkin. Namun aku bisa melihat bahwa ia melakukan itu bukan terpaksa melainkan sungguh-sungguh! Anehnya, walau kakakku mencoba melawan dan mengeluh pada tanteku, namun di dalam kamar ia selalu benar-benar melakukan dengan sungguh-sungguh.

Oooh.. Kini aku mengerti semuanya. Kakakku bukanlah korban yang terjerumus tetapi ia juga AKTRIS utama dari semua ini. Sesuatu yang menurutku merupakan aib, baginya adalah sebuah berkah. Dari sejak awal memang dia menginginkan semua ini! Demi keuntungan material bagi dirinya, ia rela menyerahkan tubuhnya kepada seorang pembeli yang tepat. Namun dia tidak perlu terburu-buru ataupun menunjukkan inisiatif kesana. Karena dia tahu hal itu pasti akan terjadi. Cepat atau lambat pamannya akan mengorbankan dia kepada pejabat penting demi kepentingan bisnis. Bagaikan pemain catur ulung, ia sudah tahu beberapa langkah ke depan yang akan dilakukan oleh lawannya.

Ketika itu bukannya obat perangsangnya" terlalu kuat", tapi tanpa itu pun sebenarnya sudah jalan. Ia membiarkan dirinya seolah masuk dalam jebakan. Dari sejak kecil memang ia matre dan sangat membenci kehidupan melarat di kota kecil. Sementara itu ia mengelabui bibiku dengan menunjukkan bahwa sepertinya ia tak tahan. Ia tidak mau mereka melihatnya" terlalu bersemangat" yang akibatnya membuat mereka curiga. Ia membiarkan bibiku mengira ia melakukan ini semua karena terpaksa dan sesuai dengan skenario sang bibi. Namun aku yakin, pada saat yang tepat nanti ia akan memberontak dan jadi pemenang dari permainan ini semua. Bibi dan pamanku terlalu underestimate kakakku. Kalau bibiku adalah iblis betina, kakakku adalah ratu iblis betina-dengan penampilan bidadari.

Namun apa pun itu, semuanya tak bisa lepas dari observasi tersembunyiku.

Si Manusia Tanpa Guna

Setelah aku mengetahui semuanya, aku jadi muak dengan kakakku. Kini aku tidak mempunyai siapa-siapa. Semua orang punya maksud dan tujuan sendiri dan saling memanfaatkan yang lain. Ketika peristiwa itu, sepertinya memang lebih baik kubiarkan saja. Kalau kucegah malah akan merusak skenario ketiga belah pihak, paman-bibiku, Pak Joko, dan kakakku sendiri. Lalu kini setelah mengetahui semuanya, untuk apa aku membela kakakku atau membalas mereka?
Bukankah ini sejalan dengan kemauan mereka semua?
Aku jadi makin terpuruk. Memang aku ditakdirkan menjadi si manusia tanpa guna. Tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali menerima nasibku sebagai seorang pesuruh dan mengikuti apa yang mereka mau. Dengan begitu mungkin aku menjadi sedikit ada guna. Sigh..

Apabila teringat janjiku untuk membalas perbuatan mereka seolah-olah mereka semua sedang mentertawakan kebodohanku. Jangankan untuk membalas, menolong diriku saja tidak sanggup. Kubayangkan kakakku sedang memamerkan mobil barunya (yang baru diberikan pamanku sebagai" hadiah lulus SMU"). Pamanku duduk di gelimangan uang emas dan tanteku berkalung mutiara berlian sedang tersenyum sinis kepadaku. Pak Joko sedang memeluk kakakku sambil meraba-raba dadanya yang telanjang tertawa terkekeh melihatku kebingungan.

Seolah ia berkata," Lihat betapa kakakmu menikmatinya. Lalu apa yang mau kamu lakukan?"

Kalau sudah begini, jangan salahkan kalau akhirnya aku balik lagi memainkan peranku sendiri yaitu ke hobi awalku mengintip kakakku yang dengan semangatnya melayani semua kemauan Pak Joko sambil masturbasi.

Sepuluh bulan kemudian..

Bisa ditebak bahwa pemenang tender proyek itu dan juga berikut-berikutnya adalah perusahaan pamanku. Tak lama sesudah itu, pamanku membeli rumah sebelah dan menyambungnya. Mereka berdua tinggal di rumah yang baru sementara aku dan kakakku tetap tinggal di tempat yang lama, memberikan keleluasaan bagi Pak Joko untuk memuaskan hasratnya. Boleh dikata kini kakakku sudah resmi" diangkat" jadi peliharaan Pak Joko. Makin sering saja Pak Joko datang ke rumah dan kakakku sekarang memanggilnya" Mas" bahkan aku juga harus memanggil" Mas" kepadanya sebagai" suami" dari kakakku. Yah apa boleh buat, karena aku juga dapat makan dari dia.

Kini hubungan mereka jadi makin liar dan menggairahkan. Terutama kakakku yang kini makin pandai memuaskan" suaminya" di tempat tidur. Sekarang mereka tidak malu-malu lagi menunjukkan keintiman mereka di depanku. Kini kakakku suka tidak memakai bra apabila ada Mas Joko. Mereka bebas berciuman di depanku. Kadang Mas Joko suka meraba-raba payudara kakakku atau tangannya masuk ke dalam roknya atau yang lain di depanku. Sepertinya ia ingin memamerkan kepadaku bahwa kakakku adalah mainannya. Juga sekarang mereka dengan enaknya menyuruhku menyiapkan makanan buat mereka sehabis mereka bercinta.

Ketika aku disuruh masuk ke kamarnya, mereka berdua sedang berpelukan telanjang di dalam selimut. Mas Joko dengan enaknya menyuruhku mencuci bajunya atau menyemir sepatunya. Apabila ada yang tidak beres sedikit, ia memaki-makiku. Kini aku benar-benar menjadi kacung yang sebenar-benarnya. Sebagai satu-satunya hiburan, aku makin sering melakukan masturbasi sambil mengintip mereka. Apalagi hanya itulah saat dimana aku tidak harus melayani mereka.

Suatu hari Mas Joko datang ke rumah dan kakakku juga baru datang. Kakakku memakai baju lengan panjang warna gelap dan celana panjang. Walaupun memakai baju lengan panjang warna gelap, tetap saja kelihatan sexy. Dadanya kelihatan menonjol. Tak lama kemudian mereka berdua masuk ke kamar. Timbul niatanku untuk mengintip apa yang mereka lakukan kali ini. Mula-mula mereka ngobrol saja sambil bercanda. Tak lama kemudian mereka berciuman, lalu saling membuka baju masing-masing sampai akhirnya keduanya telanjang bulat. Tubuh kakakku masih tetap indah saja walaupun telah sering dimainin oleh Mas Joko.

Keduanya makin seru berciuman, lalu Ci Lisa mendorong tubuh Mas Joko ke ranjangnya. Ci Lisa berada di atas, mereka berciuman sambil tubuhnya menempel. Dada Ci Lisa menempel ke dada Mas Joko. Lalu Ci Lisa menciumi leher Mas Joko dan turun ke bawah ke dadanya, memainkan lidahnya di putingnya, dan tangannya mengelus-elus 'jago' nya Mas Joko sambil menempelkan dadanya di bagian perut Mas Joko. Sementara Mas Joko membelai belai punggung Ci Lisa yang putih dan sesekali membelai rambut sebahunya yang dicat agak kecoklatan itu.

Mas Joko mengerang-erang kenikmatan karena 'jago'nya dielus tangan halus Ci Lisa dan merasakan dadanya yang empuk menempel ke perutnya yang agak buncit. Lalu Ci Lisa meneruskan kecupan-kecupannya dan jilatannya ke sekujur tubuh Mas Joko. Mulai dari leher, dada, perut, bawah perut, paha, tangan, bahkan kesepuluh jari-jarinya juga diemut satu-satu sementara matanya menatap mata Mas Joko! Sementara Mas Joko juga tidak tinggal diam, kedua tangannya membelai-belai tubuh putih mulus Ci Lisa terutam bagian dada, paha, pantat, dan sekitar vaginanya. Namun bagian yang sering dijamah adalah dada dan vaginanya.

Rupanya Mas Joko menggemari bagian dada terutama puting Ci Lisa. Ia sering menjilati, menyedot-nyedotnya atau memainkannya dengan jarinya. Lalu sekarang Ci Lisa beralih ke kaki. Mulai dari paha di dekat penis Mas Joko, turun ke bawah sampai pergelangan kaki. Rupanya mereka sedang main mandi kucing. Akhirnya tinggal satu bagian tubuh itu yang belum dijamah lidah Ci Lisa yang kini akan dilakukannya! Ci Lisa menjilat seluruh bagian penis Mas Joko mulai dari pelirnya sampai ke ujung atas. Diulangi lagi. Sekali lagi, kali ini jilatannya berputar ke bagian depan penisnya.

Kemudian ditempelkan penisnya ke pipinya, hidung, pipi satunya lagi sebelum ujung lidahnya menyentuh ujung penisnya kemudian lidahnya dimainkan di ujung penisnya, lalu berputar turun ke bawah sampai ke bagian pangkal kepalanya. Kemudian Ci Lisa melakukan deep throat seperti di film bokep, menyeruput dan mengemut penis coklam hitamnya Mas Joko masuk ke dalam mulut Ci Lisa sampai mentok! Ia melakukan itu beberapa lama sambil dadanya ditempelkan ke kaki Mas Joko. Kudengar suara mulut Ci Lisa ketika mengemutnya. Bagian putingnya menempel di persis di bawah lutut Mas Joko. Kedua tangan Mas Joko memegang kepala Ci Lisa ikut menggerakkan kepalanya mengemut penisnya. Ia benar-benar menunjukkan kemachoannya di atas ranjang. Mas Joko sepertinya benar-benar merasakan nikmat yang luar biasa. Tapi hebat juga dia, walaupun sudah diemut oleh Ci Lisa begitu masih belum keluar juga.

Beberapa saat kemudian Ci Lisa menghentikan aksinya lalu giliran Mas Joko yang beraksi. Ci Lisa berbaring telentang, kedua kakinya dibentang lebar-lebar oleh Mas Joko sampai aku juga bisa melihat klitorisnya. Mas Joko menindih tubuh Ci Lisa menciuminya di bagian bibir, kemudian leher. Lalu tanpa basa basi Mas Joko langsung memberikan kejutan dengan menyeruput bagian vagina Ci Lisa. Dari sekitar daerah vagina sampai ke klitorisnya. Lidahnya memainkan klitorisnya, bahkan masuk ke dalam liang vaginanya dengan bantuan kedua tangannya.

Tentu saja Ci Lisa mengerang-erang dan mendesah-desah. Sampai beberapa saat setelah puas, Mas Joko menghentikan aksinya, namun vagina Ci Lisa menjadi basah kuyup! Kemudian Mas Joko bergerilya di atas. Tangan kiri memainkan puting kirinya, mulutnya menikmati puting kanannya, dan tangan kanannya menjamah vaginanya. Sementara tangan kanan Ci Lisa kembali mengelus 'jago' Mas Joko. Sempat beberapa saat mereka saling memuaskan begitu. Lalu Mas Joko kembali menyedot-nyedot dan memainkan lidahnya di bagian vagina Ci Lisa. Tak lama setelah itu Mas Joko memasukkan penisnya ke vagina Ci Lisa yang sudah kuyup itu. Tak ayal lagi, hanya beberapa saat ia memompa, Ci Lisa mengalami orgasmenya yang pertama.

Setelah beberapa saat menikmati cengkeraman vagina Ci Lisa, Mas Joko menarik penisnya yang kini jadi basah, lalu memainkannya di sekitar payudara Ci Lisa, menjepitnya. Lalu Ci Lisa mendorong Mas Joko sampai telentang. Penisnya berdiri tegak. Lalu ia menggerak-gerakkan kedua payudaranya ke penis Mas Joko. Menyentuhkan putingnya sendiri ke ujung penis Mas Joko dan terkahir menjepitnya dan menggesek-gesekkan diantaranya. Lalu Mas Joko giliran mendorong Ci Lisa sampai telentang. Ia jongkok di wajah Ci Lisa, penisnya didekatkan ke mulut Ci Lisa, kembali Ci Lisa menjilat sekujur penisnya dari buah pelirnya sampai ujung penisnya.

Lalu Mas Joko memasukkan penisnya ke dalam mulut Ci Lisa, memaju mundurkannya sambil kedua kalinya ditekuk dan menjepit kepala Ci Lisa. Namun Mas Joko masih belum keluar juga. Setelah itu, Mas Joko berdiri di atas ranjang dan Ci Lisa kembali melakukan deep throat dalam posisi berlutut sementara dadanya ditempelkan di kaki Mas Joko sambil sesekali lidahnya dijulurkan menjilati bagian kepala penisnya. Aku bisa mendengar suaranya, slep, slep, slep, begitu. Kali ini Mas Joko akhirnya tidak tahan lagi. Ketika ujung penisnya dijilati, ia mengalami ejakulasi. Pertama kali semprotannya cukup kuat sampai membasahi muka Ci Lisa. Kemudian Ci Lisa segera melakukan deep throat lagi sehingga sisa spermanya masuk ke dalam mulutnya dan ditelannya. Kemudian ujung penisnya dijilat-jilat sampai benar-benar kering!

Setelah selesai bertempur, keduanya berbaring berpelukan. Tak lama kemudian Ci Lisa bangkit dan ke kamar mandi. Ia membersihkan badannya kemudian sikat gigi. Ia kembali ke kamar tidur. Mas Joko minta dipijitin yang segera dituruti oleh CI Lisa. Mas Joko tidur tengkurap. Kedua tangan Ci Lisa memijiti punggung, kaki, dan tangan Mas Joko. Kemudian, ia mengubah cara memijatnya. Karena kini ia tidak menggunakan tangannya tapi dengan dadanya! Mulanya dadanya memijiti punggungnya, kakinya.

Lalu Mas Joko berbalik telentang. Ini makin seru saja. Karena semua bagian tubuhnya dipijit mulai dari kepala sampai ujung kaki. Yang terakhir tentu saja penisnya yang kini sudah mulai menegang kembali. Dadanya digosok-gosokkan ke penisnya sampai akhirnya dijepit diantara kedua susunya. Ronde itu berakhir dengan Ci Lisa berada di atas dan mencapai orgasme hampir bersamaan dengan Mas Joko

Setelah tiduran dan nonton TV, mereka kembali bercinta. Mula-mula Ci Lisa diatas. Kemudian mereka memainkan doggy style, gaya konvensional, tak tahu apa namanya (Ci Lisa berbaring sambil satu kali ditaruh di pundak Mas Joko, sementara Mas Joko menyetubuhinya), sampai akhirnya gaya konvensional namun kedua kaki Ci Lisa menjepit kaki Mas Joko sementara memompanya. Disini CI Lisa mendapat orgasmenya yang ketiga, sebelum ejakulasi dari Mas Joko saat penisnya dijepit diantara kedua dada Ci Lisa. Kemudian mereka mandi berendam bersama. Disana ujung-ujungnya main dengan berbagai posisi yang berbeda.

Gila! Kalau aku tidak melihat sendiri tentu tak percaya bahwa kakakku yang masih muda, cantik dan polos mau menjadi budak seks bandot tua seperti Mas Joko. Semua ini awalnya dari uang! Namun kini aku ragu, ia melakukan itu semua apakah cuma demi uang, ataukah seks, atau benar-benar jatuh cinta?
Aku jadi penasaran.

Rahasia yang Mengejutkan

Malam itu, kakakku memanggilku masuk ke kamarnya. Mereka berdua sedang telanjang di balik selimut. Aku disuruh duduk di lantai. Tiba-tiba kakakku bertanya,

"Bagaimana, apakah kamu menikmati pemandangan hari ini?"
"Hah, maksud cici apa?", tanyaku.
Mas Joko menjawab," Ha ha ha. Kamu jangan pura-pura bodoh karena kamu memang bodoh beneran. Barusan kamu ada dimana dan apa yang kamu lakukan?"
"Saya ada di kamar Mas. Sedang baca buku."
"Kamu bohong. Kamu jangan berpura-pura. Kita sudah tahu kok," kata Mas Joko.
"Iya, tapi kepalamu kelihatan dari atas jendela situ," kata kakakku sambil menunjuk ke arah jendela tempat aku mengintip.

Belum hilang rasa terkejutku, Mas Joko sudah menimpali, "Kamu benar-benar orang yang gobloknya minta ampun. Sebenarnya aku sudah tahu beberapa bulan lalu dan sengaja membiarkan kamu menikmati pemandangan ini."

"Beberapa bulan yang lalu aku pergoki kamu sedang mengintip aku mandi atau ganti baju," kata kakakku, "Kamu benar-benar kurang ajar. Sebenarnya aku ingin menghajar kamu. Tapi aku mengadu ke Mas Joko dulu. Pasti kamu juga pernah mengintip kita berduaan. Benar-benar bangsat kamu! Tapi karena Mas Joko menyuruhku membiarkannya, akhirnya aku biarkan."

"Eh.. Eh.. Tapi.. Tapi kenapa kok Mas membiarkanku tanpa menegurku. Sebenarnya dulu aku pernah pengin ngaku tapi nggak jadi, taku Cici makin marah. Sungguh. Tapi lalu kenapa kok Mas membiarkannya?" tanyaku terbata-bata karena belum hilang kekagetanku.

"Huahahahaha. Kamu ini memang benar-benar si manusia tanpa guna. Kamu orang yang benar-benar guoblok, paling goblok seluruh dunia. Kamu pengin tahu kenapa? OK, aku kasih tahu alasannya. Karena aku mendapat kepuasan yang lebih dengan menikmati cici-mu di tempat tidur sementara kamu adiknya menonton menikmatinya. Tidur dengan cewek sudah biasa buatku tapi menidurinya sambil ditonton oleh anggota keluarganya itu adalah kepuasan yang lebih buatku. Jarang aku mendapat kesempatan seperti ini, tapi sekarang dengan adanya orang goblok seperti kamu, jadinya niatku kesampaian. Tidak pernah aku ketemu orang goblok seperti kamu yang cici-nya digarap cowok bukannya menghalangi malah menikmati. Hahaha, benar-benar menggelikan. Itulah sebabnya kenapa akhir-akhir ini kegiatan seks kami jadi makin menggila, karena adanya kamu si goblok, bikin aku makin menikmatinya. Ayo sekarang tidak perlu ngintip segala, kamu boleh nonton langsung," kata Mas Joko sambil meraih selimut yang menutupi mereka berdua. Kakakku agak risi, secara reflek menutupi tubuhnya.

"Sudah jangan malu-malu. Toh dia sudah sering melihat kita. Ayo, sekarang tidak perlu ngintip segala. Aku pengin melihat cowok goblok yang suka melihat cici-nya digarap cowok lain."

Demikianlah akhirnya dengan terpaksa aku melihat dengan mata langsung kakakku disetubuhi oleh dia secara liar. Aku tidak berani berbuat apa-apa kecuali mengikuti perintahnya. Tapi kakakku sendiri juga menikmati seks yang liar malah dia jadi makin liar.

Namun, tidak hanya cuma itu. Karena untuk lebih memuaskan hatinya, kini aku disuruh menonton kakakku bercinta dengan cowok-cowok lain, seperti supirnya Mas Joko, tukang ojek, supir angkot, bahkan beberapa anak STM yang dulu. Rupanya Mas Joko orang yang kelainan juga. Ia puas menyaksikan aku hanya menonton saja tak bisa berbuat apa-apa ketika cici-ku dinikmati oleh cowok-cowok tersebut. Aku diharuskan berada di dalam kamar dimana cici-ku asyik bercinta dengan mereka dan menyaksikannya. Sementara Mas Joko kini mengintip di balik jendela, rupanya dia ingin menyembunyikan identitasnya. Sementara aku harus melihat secara langsung Tapi dengan perjanjian mereka harus pakai kondom, rupanya Mas Joko masih sayang dengan kakakku.

Khusus untuk anak-anak STM malah mereka bertiga mengerjain kakakku rame-rame.

"Wah, kesempatan ini khan cewek yang dulu," kata mereka.

Mula-mula mereka bergiliran menyetubuhi kakakku, sementara yang lainnya tertawa-tawa dan mengeluarkan komentar-komentar yang jorok. Ada yang menirukan desahan-desahan kakakku sambil ketawa. Kadang mereka memandang ke arahku dan mengejekku. Lalu setelah itu mereka melakukannya rame-rame, meng-gangbang kakakku. Pada akhirnya, masing-masing menumpahkan spermanya ke tubuh kakakku sampai tubuh kakakku menjadi basah. Ada yangmenyemprotkan ke dadanya, perut, bahkan ke mukanya. Sampai rambutnya juga kena sperma. Tapi sementara itu, kakakku sepertinya menikmatinya. Aku tidak tahu apakah ia melakukan ini karena seks atau uang. Yang pasti, ia lebih mementingkan itu daripada malunya.

Tekad yang Bulat

Mula-mula diam-diam aku menikmatinya. Bahkan aku bisa ejakulasi sendiri. Saat kejadian dengan anak STM aku bahkan ejakulasi beberapa kali. Namun lama-kelamaan aku jadi muak dengan semua ini. Aku sudah bosan dijadikan alat terus-menerus. Sampai suatu hari hatiku berontak. Akhirnya aku memutuskan, apapun yang terjadi, aku harus keluar dari tempat terkutuk ini. Dan saat yang tepat adalah setelah aku lulus SMU dan menerima semua ijazahku. Aku harus tetap sabar menunggunya. Pada saatnya aku akan lari jauh entah kemana.

Sejak saat itu pula aku memutuskan aku akan mencari uang sendiri dengan kerja sambilan sebagai biaya hidupku selama disini dan juga untuk bekalku kelak. Aku tidak mau menggunakan uang mereka.

Menunggu adalah saat-saat yang paling lama dan paling menderita buatku. Karena aku sering dijejali hal-hal mesum seperti itu dan aku sudah muak dengan hal-hal itu. Sementara mereka makin liar saja. Kadang malah ceweknya tidak cuma kakakku, malah kadang kakakku beradegan lesbian dengan cewek itu, sebelum si Joko dipijit hamburger sebelum menyetubuhi mereka berdua, dan banyak yang lain lagi. Kini aku sudah tidak bisa terangsang lagi melihat adegan-adegan yang menjijikkan seperti itu.

Setelah penantian yang lama, akhirnya waktuku tiba juga. Begitu hari penerimaan ijazah, aku langsung kabur dari rumah dengan membawa barangku seperlunya. Aku tinggalkan semua uang dari ciciku sejak aku memutuskan beberapa bulan lalu. Aku hanya meninggalkan sebuah surat. Mereka semua tidak akan pernah menyangka kalau aku, si manusia tanpa guna pada akhirnya berani menentukan sikapku sendiri. Ya, aku kabur. Walau tidak tahu mau kemana. Yang penting aku harus ke kota lain.

E N D

2 comments: