WELCOME to pusatceritadewasaku.blogspot.com

Blog ini merupakan kumpulan Cerita Dewasa dimana dunia maya menyebutnya cerita dewasa, cerita seru, cerita lucah, cerita sex atau cerita porno. Blog ini akan terus kami update. Masukan dari pembaca kami ucapkan terima kasih

Tuesday, July 19, 2011

Kisah Cinta dengan Putri

Aku seorang ayah dengan dua orang anak, laki-laki dan perempuan, orang bilang pas sekali. Pada mulanya rumah tanggaku baik-baik saja dan enggak ada masalah apalagi dengan kedua anak yang manis-manis. Tetapi setelah berjalan sekian tahun tanda-tanda ketidak harmonisan itu mulai terlihat. Aku sendiri mempunyai problem sex yang tidak pernah merasakan kepuasan setiap berhubungan intim dengan istri. Aku selalu bingung untuk curhat cerita sex yang sedang aku alami, karena buat aku nggak ada orang yang bisa dipercaya dalam curhat masalah sex. Jangankan aku orang awam, para pejabatpun banyak diterpa gossip sex.

Karena itulah kebetulan kantor tempatku kerja ada fasilitas online yang setiap saat bisa digunakan. Dari situlah aku mulai mengenal dan mulai mempelajari ilmu pengetahuan dan sekaligus tekhnologi yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Termasuk chatting yang merupakan salah satu 'accses' untuk mengenal banyak wanita dengan segala status yang mereka miliki; mulai ABG, mahasiswi, ibu muda sampai wanita sebaya.

Pada mulanya aku tidak begitu tertarik dengan namanya chatting, karena aku pikir itu hanya akan membuang-buang waktu saja dan kurang efisien apalagi setiap hari aku disibukkan oleh kerjaanku yang selalu menumpuk dan menumpuk. Tetapi lama kelamaan aku jadi ketagihan dan setiap hari aku selalu meluangkan waktu barang sebentar untuk membuka salah satu website yang punya fasilitas chat.

Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu 'kehidupan sex having fun'. Suatu hari aku chatting dengan menggunakan nickname putra, hingga masuklah seorang ibu muda yang berumur sekitar 30-an tahun yang mengaku namanya Putri. Putri yang bekerja di salah satu perusahaan swasta dan tinggal di sekitar Jakarta Selatan dengan paras yang cantik serta manis dengan bentuk tubuh yang tidak begitu tinggi (itu semua aku ketahui setelah Putri kirim foto via email padaku).

Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini kami sering curhat tentang berbagai masalah, dari masalah kantor hingga kehidupan rumah tangganya. Karena sudah sering online, dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex-nya yang cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap ada kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia bahkan sebaliknya.

Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat. Pada waktu itu bulan Nopember 2002, dan hari pertemuan kami tentukan bersama hari kamis. Setelah menentukan tempat dan tanggal, hari itu kami bertemu. Dengan perasaan deg-degan, sepanjang perjalanan aku berpikir secantik apakah Putri yang usianya lebih satu tahun dari aku. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku benar-benar ketemu dengan Putri. Wow! Aku berdecak kagum setelah melihat dia, wajahnya manis dan keibuan, tubuhnya yang sexy dengan penampilannya yang anggun dengan ditambah pakaian yang minim membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya.

Dari penampilannya tidak terlihat dia seorang ibu muda dengan satu orang anak, Putri adalah sosok cewek favorite aku. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. Pantatnya yang sexy membuat aku menelan ludahku dalam-dalam, saat membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan dia. Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota tak jauh dari tempat kami bertemu.

Sepanjang perjalanan menuju motel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras putri yang cantik dan manis sekali dan aku membayangkan jika aku dapat menikmati bibirnya yang tipis. Dan sepanjang itu juga 'adik kecilku' mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memesan sebuah kamar untuk istirahat kami berdua.

Untuk menghilangkan rasa kegugupan kami berdua saat berada di kamar, aku berusaha membuka pembicaraan dengan menanyakan keadaan anak dan suaminya. Pembicaraan itupun sebenarnya hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng 'adik kecilku' yang sudah meronta ingin unjuk gigi.

"Putra, meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta," kata putri.

Aku tidak menjawab sepatah katapun, dengan lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang, dan dengan lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras. Bagaikan dikomando aku menciumi leher putri yang terlihat sangat bersih dan putih.

"Putri kamu sangat cantik sayang..," aku berbisik.
"Putraa.. Jangaan please..," desahan Putri membuat aku semakin terangsang maklum sudah beberapa bulan aku tidak pernah bercinta dengan istriku. Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Putri yang jenjang.

"Akhh Putraa.." tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggerayangi payudara Putri yang aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.
"Ooohh.. Mas Putra.."

Putri mulai mengikuti rangsangan yang aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yang Iebih jauh..

"Put, aku buka baju kamu yach, biar tidak kusut..," pintaku. Putri hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk melepaskan pakaiannya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas dimukaku.

Setelah terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Putri yang tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Putri yang mulai terangsang dengan aktivitas aku. Tanganku yang nakal mulai menarik tanktop warna hitam. Daann.. Wow.. Tersembul puting yang kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Putri untuk kemudian mulal melepas BH dan menjilati puting Putri yang berwana kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat putingnya berdiri dengan kencang.. Sedangkan tangan kananku memilin puting yang lainnya.

"Ooohh Putra.. Kamu nakal sekali sayang..," rintih Putri.

Dan saat aku mulai menegang.. Putri berusaha bangkit dari tempat tidur, tapi aku tidak memberikan kesempatan Putri untuk bangkit dari pinggir ranjang. Parfum Putri yang harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. Dengan bekal pengetahuan sex yang aku ketahui {baik dari majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dengan Putri.

Aku beranikan diri untuk mulai membuka CD yang digunakan Putri, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada sehelai rambutpun di bagian vagina Putri. Tanpa berpikir lama, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang vagina Putri.

"Oohh.. Maas.. Nikmat.. Sayang," Putri merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang kewanitaanya .
"Akhh.. Kamu pintar sekali sayaang.." Desah putri disaat kocokkan jariku semakin cepat, Putri sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yang mau orgasme dan sesat kemudian..
"Mass Putra.. Sayang.. Aku nggak tahan.. Oohh.. Mass aku mau.." putri menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.
"Maass.. Ookkhh.. Aakuu keluaarr.." Crut-crut-crut.

Putri merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dengan itu, dia tersenyum puas. Aku biarkan dia terlentang menikmati orgasmenya yang pertama, sambil membuka semua pakaian yang aku kenakan. Aku memperhatikan putri begitu puas dengan foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar.

Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran 17 cm, langsung
menghujam celah kenikmatan putri yang sontak meringis..

"Aaakhh.. Putraa..," desah Putri saat penisku melesak ke dalam lubang vaginanya.
"Mass.. Penis kamu besar sekali.. Aakkh.."

Aku merasakan setiap gapitan bibir vaginanya yang begitu seret, sampai aku berpikir suami macam apa yang tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Putri ini? Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Putri yang kepuasan bercinta, yang kata Putri belum pernah merasakan selama berumah tangga. Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Putri menggelinjang hebat karena memang mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

"Maass.. Sudah.. Sayang.. Akhh.." sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir vagina mengapit batang penisku.

Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari vagina Putri. Aku tidak mempedulikan desahan Putri yang semakin menjadi, aku hanya berusaha memasukkan penisku yang agak bengkok ke kiri. Tiba-tiba Putri mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya.

Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan.. Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Putri yang masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku sejenak penisku dalam vaginanya.
"Maass.. Aku.. Mau.. Keluarr lagi.. Aaakk.. Kamu hebat sayang, aku.. Nggak tahan.." Seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat kembali meleleh disepanjang batang penisku.
"Aaakhh.. Sayang.. Enak sekali.. Ooohh..," rintih Putri.

Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, diatas tubuh Putri..

"Sayang aku boleh keluarin di dalam..," aku tanya Putri.
"Jangan.. Aku nggak mau, entar aku hamil," jelas Putri.
"Nggak deh sayang jangan khawatir..," rengekku.
"Jangan Maass.. Aku nggak mau..," rintihan Putri membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yang berikutnya.
"Akhh.. Oohh.. Putraa.. Sayang keluarin kamu sayang.. Aaakkhh..," Putri memintaku.
"Kamu jangan tunggu aku keluar Maas.. Please," pinta Putri.

Disaat aku mulai mencapai klimaks, Putri meminta berganti posisi diatas.

"Maas Putraa aku ingin diatas.."

Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Putri bangkit dan Iangsung menancapkan penisku dalam-dalam di lubang kewanitaannya.

"Akhh gila, penis kamu hebat banget Maas asyik.. Ooohh.. Enak.." Putri merintih sambil terus menggoyangkan pinggulnya.
"Aduhh enak Maass.."

Goyangan pinggul Putri membuat gelitikan halus di penisku..

"Putt.. Puttrii.. Akh..," aku mengerang kenikmatan saat Putri menggoyang pinggulnya.
"Mass.. Aku mau keluar sayang..," sambil merintih panjang, Putri menekankan dalam-dalam
tubuhnya hlngga penisku "hilang" ditelan vaginanya dan bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan klimaks sudah diujung kepala.

"Aaahh.. Ahh.."

Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vaginanya. Daann.. semburan spermaku langsung keluar di dalam lubang Putri, tetapi tiba-tiba Putri berdiri.

"Aakhh Maass nakal.."

Dan Putri berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yang baru keluar dalam vaginanya, karena memang dia tidak pernah menggunakan KB. Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

"Putraa, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayaang," tanya Putri.
Aku menjawab lirih, "Terserah Kamu deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu."
"Makasih sayang.. Kamu telah memberikan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari suamiku," puji Putri.
"Maass.. Kamu hebat sekali dalam bercinta.. Aku suka style kamu," sekali lagi puji Putri sambil kecup bibirku.

Inilah kisah percintaanku dengan perempuan yang tidak mendapatkan kepuasan dari suaminya, dan dari pertemuan tersebut aku dapat melihat kepuasan pada diri Putri.

E N D

No comments:

Post a Comment